Industri Game dunia kian lama kian berkembang, para Developer
gaming saling berlomba-lomba menunjukan kemampuanya membuat game yang bisa di
minati banyak orang. Segala Jenis genre mereka ciptakan untuk memuaskan hasrat
para pecandu game di dunia.
Pada Intinya Teknologi memberikan dampak Negatif dan juga
positif, Namun bagi mereka yang sudah dan berprofesi dalam dunia game banyak hal
positif yang mereka dapat, salah satunya Selaian menjadi hobi baru, game juga menjadi
lahan bisnis bagi kalangan tertentu.
Sebuah sekolah di China bernama Lanxiang yang terletak di
kota Jinan di Cina bagian timur telah memulai kursus baru untuk mengajar
siswanya bagaimana memainkan video game sebagai profesi masa depan. Nilai yang di anggarkan sekolah tersebut untuk perkembangan kursus senilai
1.470 Euro per tahun yang di harapkan membantu para siswa yang ambisius dengan
game bisa berkembang dan maju, Namun Pelajaran umum tetap menjadi salah satu
prioritas para pengajar.
"Pada awalnya, banyak orang tua berpikir itu hanya
tentang bermain video game," kata direktur sekolah Rong Lanxiang, kepada
AFP. "Bahkan, itu tidak terjadi, eSport berkembang ke tingkat yang sangat
tinggi dan itu menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi."
Materi yang di ajarkan cukup beragam dari beberapa genre
game, salah sau genre popular yaitu MOBA (multi player Online battle Arena). League
of Legends dan DOTA 2, salah satu permainan yang paling banyak dimainkan di
dunia, adalah pertarungan strategi di mana pemain saling bertarung di arena
digital.
Selain genre MOBA ada juga genre FPS (First Person Shooter) seperti
Overwatch, Counter Strike dan pendatang baru PlayerUnknown's Battlegrounds yang
sangat populer, juga merupakan bagian penting dari silabus yang tidak biasa
ini.
Kabar Baik untuk siswa nya para gamer di dunia, ESports akan
dimasukkan sebagai olahraga medali untuk pertama kalinya di Asian Games 2022 di
Hangzhou dan para pendukung mendorong untuk status Olimpiade.
Industri eSports sudah mempekerjakan sekitar 50.000 orang di
China, menurut CNG, tetapi mereka memperkirakan permintaan itu ada untuk
mempekerjakan lebih dari 260.000 orang di seluruh negeri
Bersamaan dengan Lanxiang Technical, setidaknya dua
universitas lain telah membuka kursus eSport. Di luar negeri, Staffordshire
University Inggris berencana untuk meluncurkan kursus tiga tahun pada bulan
September mendatang. Universitas di Finlandia dan Moskow sudah menawarkan
kursus semacam itu, sementara ada Akademi eSport di Nantes, Prancis.
"Di masa depan, eSports akan hadir di setiap keluarga
dan itu akan lebih populer daripada basket dan sepak bola," prediksi
mahasiswa eSport Teng Xin.
Dia menambahkan: 'Untuk berlatih olahraga tradisional, Anda
harus pergi ke luar dan memiliki ruang. Tetapi Anda hanya perlu komputer untuk
berlatih eSports di rumah. '
1 Comments
Trima kasih sangat bermanfaat
ReplyDelete